Week 1

Pendidikan sebagai sistem.

Pembelajaran sebagai sistem.

Model sistem secara umum Filbeck. Input Proses Output Outcome

Input: Siswa, Keuangan, Sarpras, Instrumental input, Lingkungan

Yang dimaksud dengan output menurut Lauren Kaluge (2000) adalah hasil langsung dan segera dari pendidikan sedangkan outcome adalah efek jangka panjang dari proses pendidikan misalnya penerimaan di pendidikan lebih lanjut, prestasi dan pelatihan berikutnya, kesempatan kerja, penghasilan serta prestise lebih lanjut.

Capaian pembelajaran (learning outcomes) adalah suatu ungkapan tujuan pendidikanyang merupakan suatu pernyataan tentang apa yang diharapkan diketahui, dipahami, dan dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah menyelesaikan suatu periode belajar.

Problematika PE berada di input utama.

Eco-tourism—>

  • Referensi/ Intrumental input
  • SDM/ Input Utama

Proses- Pembuatan Modul Ajar/ RPS, Metode, Penguasaan Materi,

Terminologi Sistem

  • Sistem view
  • Sistem approach
  • System analysis
  • System synthesis

Bunyi hukum permintaan cenderung berbanding terbalik, sedangkan hukum penawaran berbanding lurus.

Bunyi hukum permintaan

Bunyi hukum permintaan adalah “Jika harga barang atau jasa turun, maka jumlah permintaan akan naik.” Begitu pula sebaliknya, jika harga barang atau jasa meningkat, maka permintaan terhadap barang atau jasa tersebut pun akan turun.

Maksudnya, jika harga barang atau jasa menurun, berarti banyak masyarakat yang membutuhkan barang atau jasa tersebut. Hal itu akan seiring dengan produsen yang akan lebih banyak memproduksi barang atau jasa tersebut.

Bunyi hukum penawaran

Sedangkan bunyi hukum penawaran adalah “Jika harga barang atau jasa meningkat, maka jumlah penawaran akan meningkat pula.”

Sebab, bagi produsen yang menjalankan bisnis, keuntungan menjadi prioritas utama. Jika produsen melihat harga barang di pasaran meningkat, maka ia bisa meningkatkan produksinya lebih banyak lagi karena dapat berpeluang menjadi ladang cuan.

Psikomotorik – Skills- Practice

Outcome = Menyiapkan upaya untuk memastikan kualitas.

Pandangan sistem adalah kebiasaan memandang benda atau persitiwa dalam hidup sebagai suatu sistem.

Salah satu pengertian pembelajaran dikemukakan oleh Gagne (1977) yaitu pembelajaran adalah seperangkat peristiwa -peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal.

Metode instruksional adalah metode yang digunakan oleh pendidik atau pengajar dalam membuat suasana belajar, dimana di dalamnya terdapat aktivitas yang melibatkan pengajar dan peserta didik dalam proses belajar-mengajar untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Terencana secara sistematik.

Guru harus beradaptasi dengan kondisi/ lingkungan.

Silakan dicari persoalan untuk dibuat tema desertasi.

Week 2 – 2 Sept 2023

Isu perkembangan anak

  1. Nature – Nurture -warisan biologis dan pengaruh lingkungan individu
  2. Continuity and discontinuity – bertahap dan tiba tiba
  3. early and later experince- pengalaman awal dan akhir

Ketrampilan harus praktik

Teori ekologi dari Bronfenbrenner

Teori ekologi menurut Urie Bronfrenbrenner adalah suatu pandangan sosiokultural tentang perkembangan yang mana terdiri dari lima sistem lingkungan, mulai dari masukan interaksi langsung dengan agen-agen sosial (social agents) yang berkembang baik hingga masukan kebudayaan yang berbasis luas.

Apa teori Erik Erikson?

Menurut Erik Erikson, kepribadian dan keterampilan sosial setiap individu dapat berkembang dalam delapan tahap, yang mencakup seluruh rentang kehidupan. Pada setiap tahap, seseorang dihadapkan pada krisis psikososial yang perlu diselesaikan. Kepribadian seseorang dibentuk oleh cara mereka menanggapi setiap krisis ini.

Week 3

09 September 2023

Memunculkan daya juang siswa menjadi entrepreneur.

  • Profil lulusan/ Tujuan SP
  • CPL
  • CP

Week 4

16 Sept 2023

membuat list problem di PE

Week 5

Proses = Model Pembelajaran

Model sosial- apabila ingin membawa siswa bersemangat kelompok/ sinergi/ interaksi sosial

Scenario Orientasi Analisis Aplikasi Diskusi

Evaluasi dan asesmen adalah dua konsep terkait dalam dunia pendidikan, tetapi mereka memiliki perbedaan yang penting. Berikut adalah perbedaan utama antara evaluasi dan

Week 6

Tujuan Utama:

  • Asesmen: Tujuan utama dari asesmen adalah untuk mengukur pemahaman, pengetahuan, keterampilan, atau kemampuan siswa pada suatu materi atau tujuan pembelajaran tertentu. Asesmen digunakan untuk menilai sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
  • Evaluasi: Evaluasi adalah proses yang lebih luas yang melibatkan penilaian terhadap berbagai aspek pendidikan, termasuk kurikulum, metode pengajaran, dan hasil pembelajaran siswa. Tujuan utama evaluasi adalah untuk mengambil keputusan tentang efektivitas program atau sistem pendidikan.

Measurement:

  1. Purpose: Measurement primarily involves assigning numerical values to aspects of an individual’s knowledge, skills, or characteristics. It quantifies specific attributes.
  2. Focus: Measurement is concerned with obtaining precise and objective data. It is often used to gather data on a particular aspect, such as the number of correct answers on a test.
  3. Methods: Measurement typically employs standardized tools and instruments, such as tests, surveys, or scales, to collect quantitative data.
  4. Timing: Measurement can occur at any point in the learning process or research study, depending on the specific attribute being measured.
  5. Examples: Measuring a student’s height, weight, or test score are examples of measurement.

Assessment:

  1. Purpose: Assessment aims to evaluate an individual’s performance or understanding in a broader context. It provides insights into strengths and weaknesses.
  2. Focus: Assessment looks at a range of evidence, both quantitative and qualitative, to make judgments about a person’s knowledge, skills, or abilities.
  3. Methods: Assessment methods include tests, observations, projects, and portfolios, and may involve both quantitative and qualitative data.
  4. Timing: Assessment can occur periodically or continuously throughout a learning process to gauge progress and guide instruction.
  5. Examples: Assessing a student’s overall performance in a course, evaluating a teacher’s instructional methods, or conducting a performance review are examples of assessment.

Evaluation:

  1. Purpose: Evaluation is a broader process used to determine the overall effectiveness, quality, or value of a program, curriculum, project, or system.
  2. Focus: Evaluation looks at the entire system, considering multiple components, processes, and outcomes. It often involves comparing actual outcomes to desired goals or standards.
  3. Methods: Evaluation uses various data sources, including quantitative and qualitative data, to make judgments about the worth or merit of a program or initiative.
  4. Timing: Evaluation typically occurs at key points in a program’s life cycle or as part of a comprehensive analysis of a system’s performance.
  5. Examples: Evaluating the effectiveness of a school’s curriculum, assessing the impact of a public health campaign, or reviewing the performance of an educational policy are examples of evaluation.

In summary, measurement is about assigning numerical values to specific attributes, assessment involves broader judgments about an individual’s performance, and evaluation examines the overall effectiveness of a program or system. While these terms are distinct, they are interconnected and play important roles in education and decision-making processes.

Week 7

Outcome= Dampak, Outcome-Tujuan jangka panjang

  • Outcome merujuk pada dampak atau hasil akhir dari suatu aktivitas atau tindakan. Ini adalah apa yang diharapkan terjadi setelah semua output telah digabungkan dan dipertimbangkan.
  • Outcome bersifat lebih kualitatif dan sulit diukur. Ini sering kali melibatkan pencapaian tujuan atau dampak yang lebih besar terhadap situasi atau orang.
  • Outcome adalah gambaran keseluruhan tentang apa yang ingin dicapai dengan melakukan berbagai output.

Perbedaan Output dan Outcome pada pendidikan:

  1. Output Pendidikan:
    • Output pendidikan adalah apa yang langsung dihasilkan atau dicapai dalam proses belajar-mengajar. Ini mencakup aktivitas dan pencapaian yang terjadi di dalam kelas atau lingkungan pendidikan.
    • Output pendidikan dapat berupa:
      • Materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru.
      • Tugas atau pekerjaan rumah yang diberikan kepada siswa.
      • Nilai atau skor pada ujian atau tugas.
      • Absensi atau partisipasi siswa dalam kelas.
    • Output pendidikan bersifat lebih kuantitatif dan konkret.
  2. Outcome Pendidikan:
    • Outcome pendidikan adalah hasil akhir yang diharapkan atau dampak jangka panjang dari proses pendidikan. Ini mencakup perkembangan siswa seiring waktu, kemampuan mereka untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam kehidupan nyata, serta dampak sosial dan ekonomi dari pendidikan tersebut.
    • Outcome pendidikan dapat berupa:
      • Peningkatan pengetahuan siswa dalam subjek tertentu.
      • Kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan memecahkan masalah.
      • Kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi.
      • Keberhasilan dalam mencapai tujuan karier atau pendidikan lebih lanjut.
    • Outcome pendidikan bersifat lebih kualitatif dan melibatkan evaluasi dampak jangka panjang dari pendidikan.

Contoh perbedaan antara output dan outcome dalam pendidikan:

  • Output: Seorang siswa mendapatkan nilai A dalam ujian matematika pada semester ini.
  • Outcome: Setelah menyelesaikan program pendidikan, siswa mampu menerapkan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari dan berhasil memecahkan masalah matematika yang kompleks.

Dalam pendidikan, penting untuk memahami bahwa output pendidikan hanyalah salah satu langkah menuju pencapaian outcome pendidikan yang lebih luas, yang mencakup perkembangan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kesiapan siswa untuk sukses dalam kehidupan dan karier mereka. Evaluasi outcome pendidikan merupakan salah satu cara untuk menilai efektivitas sistem pendidikan.

Outcome dalam bidang pendidikan seringkali sangat dipengaruhi oleh proses pendidikan yang dijalani siswa. Proses pendidikan mencakup berbagai faktor, seperti metode pengajaran, kualitas guru, lingkungan belajar, kurikulum, dan dukungan yang diberikan kepada siswa. Semua faktor ini dapat memiliki dampak besar pada pencapaian akademik dan perkembangan siswa.

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi outcome pendidikan meliputi:

  1. Kualitas Pengajaran: Guru yang berkualitas tinggi, metode pengajaran yang efektif, dan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dapat membantu meningkatkan outcome pendidikan.
  2. Lingkungan Belajar: Faktor-faktor seperti fasilitas sekolah, keamanan, dan dukungan dari rekan-rekan sekelas dan keluarga juga dapat memainkan peran penting dalam pencapaian siswa.
  3. Kurikulum: Desain kurikulum dan materi pelajaran yang relevan dan menantang dapat memotivasi siswa untuk belajar dan mencapai hasil yang lebih baik.
  4. Dukungan Sosial dan Psikologis: Dukungan dari guru, orang tua, dan konselor sekolah dalam mengatasi masalah dan tantangan yang dihadapi siswa dapat memengaruhi outcome pendidikan mereka.
  5. Motivasi dan Keterlibatan Siswa: Siswa yang termotivasi dan terlibat aktif dalam pembelajaran cenderung mencapai hasil yang lebih baik.
  6. Evaluasi dan Umpan Balik: Sistem evaluasi yang adil dan memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa dapat membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan mereka serta meningkatkan hasil akademik mereka.

Dalam pendidikan, ada pengakuan bahwa proses pendidikan yang berkualitas tinggi adalah kunci untuk mencapai outcome yang baik bagi siswa. Oleh karena itu, upaya terus-menerus untuk meningkatkan metode pengajaran, kurikulum, dan lingkungan belajar sangat penting untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam pendidikan.

Outcome jangka panjang= kondisi ekonomi, kondisi sosial, kondisi lingkungan.

Tinggalkan komentar

Sedang Tren